Fakta Mengejutkan: Media Sosial dan Rekrutmen!
Salam mitra!
Apa kabar semuanya?
Kami yakin, banyak dari kalian membuka blog ini karena
mengklik link dari Media Sosial, seperti Facebook atau Twitter, iya kan? :D
(Sumber Gambar) |
Ups, tanpa sadar kalian mengecek notifikasi media sosial
kalian dari HP tuh, hehehe.
Media sosial sudah sangat berkembang di zaman modern ini.
Tampaknya tidak ada yang bisa hidup tanpa media sosial. Beberapa rekan dari penulis
memang ada yang mengaku tidak memiliki akun Facebook, tetapi biasanya mereka
sebenarnya memiliki minimal satu media
sosial selain Facebook: seperti Path, Google Plus, Instagram, Twitter, Line, dan minimal
seseorang memiliki BBM atau Whatsapp.
Lihat kan betapa media sosial itu sudah sangat mempengaruhi hidup kita?
Bahkan, bagi anda yang suka membuka situs dewasa (ups!
Hihihi) media sosial sudah resmi “menggeser” situs-situs dewasa di Internet
sebagai aktivitas paling tinggi secara online. Survei ini dilakukan oleh
seorang penulis sekaligus ahli dalam Analisa Perilaku Online, Bill Tancer dalam bukunya
yang berjudul “Click: What Millions of People are Doing Online and Why It
Matters (2008)”.
(Sumber Gambar) |
Dalam bukunya tersebut ia menulis: ‘Saat aktivitas media sosial meningkat,
kunjungan ke situs-situs dewasa (secara online) malah menurun… Menurut saya
para pengguna internet muda (18-24 tahun) menghabiskan lebih banyak waktu pada
media sosial sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk mengunjungi situs-situs
dewasa tersebut’ (Sumber)
Ilustrasi |
Lihat betapa hebatnya kekuatan Media Sosial?
Bahkan, pada tahun 2011, menurut sebuah survei yang dilakukan
oleh salah satu firma Hukum online yaitu Divorce Online; satu dari tiga berkas
perceraian yang terdapat di Britania Raya (Inggris, Skotlandia, dan Negara
sekitarnya) terdapat kata “Facebook” di dalamnya. Artinya, satu dari tiga
pasangan di Britania Raya bercerai karena ada Facebook sebagai salah satu
penyebabnya! (Sumber)
WOW! Media Sosial memang kadang berbahaya juga ya?
(Sumber Gambar) |
Lebih jauh lagi, ternyata terdapat sebuah “gangguan” mental
yang menyangkut tentang internet, (walaupun memang sih, para ahli psikologi dan
psikiatri belum sepakat sepenuhnya), yang disebut sebagai “Gangguan Candu
Internet atau Internet Addiciton Disorder (IAD)” (Sumber).
Gangguan psikologis ini sebenarnya lebih banyak terjadi pada mereka yang sering
bermain games (salah satunya dari
games di media sosial) dan ketergantungan judi online. Dalam salah satu
penelitian yang dilakukan oleh Fuchu Lin dkk. (2012), pecandu internet menunjukan
adanya penurunan fungsi pada bagian-bagian otak tertentu seperti yang terjadi pada
otak pengguna narkoba dan alkohol Secara spesifik, bagian-bagian tersebut
mengatur: perhatian, emosi, dan pengambilan keputusan! WOW! Betapa internet itu
sudah sangat mendominasi hidup kita ya? Berikut jurnal penelitiannya.
Apabila kalian sudah membaca dari atas, kita dapat melihat
betapa kuat dan mendominasinya media sosial dan internet dalam kehidupan kita.
Lalu, bagaimana sih peranan media sosial dalam pekerjaan dan karir anda?
(Sumber Gambar) |
Kalian pernah mendengar istilah “multi-tasking”? Multi-tasking
adalah sebuah kegiatan seseorang yang mengerjakan lebih dari satu tugas atau aktivitas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. (Sumber).
Dalam pekerjaan, kita memang sering diminta untuk multi-tasking, artinya mengerjakan lebih dari satu pekerjaan
sekaligus. Akan tetapi, apabila kita melakukan multi-tasking bekerja sambil SMS atau membuka Facebook,
maka itu akan menjadi masalah yang serius loh.
Biasanya orang-orang yang mampu multi-tasking seperti ini merassa bangga karena mampu melakukan
beberapa pekerjaan sekaligus. Tapi penelitian menunjukan, mereka yang merasa
mampu dan terbiasa “multi-tasking” saat
dibandingkan dengan mereka yang tidak biasa multi-tasking,
ternyata hasilnya menunjukan sesuatu yang mengejutkan! Mereka yang terbiasa multi-tasking ternyata menunjukan
performa jauh lebih buruk daripada mereka yang jarang multi-tasking dalam melakukan sebuah tes performa multi-tasking! Berikut jurnal
penelitiannya (Sumber)
Lebih jauh lagi, dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa dengan
semakin sering anda multi-tasking,
khususnya membuka sosial media saat sedang konsentrasi bekerja dapat menurunkan
fungsi otak yang dapat memblok kemampuan otak untuk konsentrasi, dan malah dapat membuat
anda semakin sulit untuk mengingat informasi!
Nah, jadi mulai sekarang sebaiknya anda berhati-hati dengan
penggunaan media sosial. Batasi penggunaan media sosial anda mulai dari
sekarang. Gunakan media sosial sebatas pada hal-hal yang diperlukan atau
tergolong urgent saja, misalnya
mencari kerja.
Kenapa kami menyarankan mencari kerja lewat media sosial? Karena
dari salah satu survei yang dilakukan oleh Nora Ganim Barnes dan Ava M.
Lescault (2014) dari University of Massachusetts Dartmouth – Amerika Serikat,
menemukan bahwa dari 500 perusahaan terbesar menurut majalah bisnis ternama:
Fortune; menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan LinkedIn untuk keperluan promosi perusahaan. Berikut diagramnya dari tahun ke tahun:
(Sumber Gambar dan Artikel) |
Selain menggunakan media sosial untuk media promosi sebuah
perusahaan, ternyata media sosial juga sering sekali digunakan untuk memposting
lowongan pekerjaan sekaligus merekrut orang. Tidak percaya?
Pada tahun 2011, sebuah situs pencari kerja Jobvite.com
melakukan survei dan mendapatkan hasil bahwa 64% dari responden yang
berpartisipasi ternyata direkrut melalui media sosial. Hal ini meningkat dari
tahun 2010, yaitu 58%. Kemudian, mereka juga mengemukakan dari seluruh
perusahaan yang berpartisipasi, 86% dari mereka menggunakan LinkedIn! Berikut
artikel dan powepoint yang mereka
publikasikan (Sumber)
Sebuah website Headhunter:
Staff.com merilis survei pada tahun 2013 bahwa ternyata 92% perusahaan
menggunakan media sosial untuk keperluan Rekrutmen! Berarti bayangkan saja
dalam sebuah gedung memiliki 100 perusahan, hal ini berarti 92 dari seluruh
perusahaan tersebut menggunakan media sosial untuk merekrut pegawainya! LUARRR
BIASAAA!!! (Sumber)
Jadi, mulai sekarang hati-hati dengan apa yang anda posting di media sosial. Kurangi
kebiasaan anda yang sering update status “galau”
anda. Bisa jadi nanti perusahaan yang melirik anda bisa kabur! Amit amittt
amiit amiiiittt!!
Selain menjaga media sosial anda, hal lain yang dapat anda
lakukan adalah: Apakah anda memiliki
akun LinkedIn? Apabila belum, BUAT SEKARANG!
Apabila sudah, update informasi pada profil anda
selengkap mungkin. Mulai apa pekerjaan anda sekarang, deskripsi tugasnya,
pengalaman anda, skill apa saja yang
anda punya, dan seluruh informasi pendukung yang dapat perusahaan lain gunakan
untuk merekrut anda.
Oiya, satu lagi. Kami menyarankan anda untuk tidak memasang
foto selfie anda pada LinkedIn, apalagi dengan
mulut di-‘manyun’-kan:
(Sumber Gambar) |
Pasanglah foto profil yang enak dilihat dengan pakaian rapih
dan wajah yang ‘rapih’ juga. Minimal, gunakan saja pas foto terbaik anda:
(Sumber Gambar) |
Tapi tentu saja, apabila anda mau mengedit pas foto, edit-lah sebagus mungkin ya, hihihi.
Fiuhhh…. Banyak sekali yang kami tulis ya kali ini, hehe.
Semoga anda tidak bosan membacanya dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat
ya…
Terima kasih atas perhatiannya dan Happy Job Hunting!
Salam Mitra.
Komentar
Posting Komentar