Hubungan Pertemanan dalam Bekerja, Pentingkah?
Salam Mitra……!!!!!!!!!!
MANA SUARANYAAAAA …..??????!!!!!
(konser mode: ON)
Bulan Agustus lalu First Asia
Consultants dan Mitra Kerja Utama melakukan perjalanan yang sangat menyenangkan
ke Yogyakarta loh… (Nyombong mode:
ON)
Ya, kami pergi ke berbagai tempat
mulai dari Gunung Merapi (disana kita sempat bermain off-road sedikiiiiiiiit), Taman Sari, Kali Suci, Prambanan
(walaupun sebenarnya ini bukan di Yogyakarta sih, hehe), dan yang pasti tidak
afdol rasanya apabila di Yogyakarta tidak ke Malioboro.
Wah… Apabila mengingat masa-masa
itu, sepertinya INDAAAAHHH sekali…
Tapi tenang saja, tulisan kami
kali ini bukan tentang ‘liburannya’ tapi tentang bagaimana kami dapat mengolah
semangat kebersamaan kami agar bisa menjadi lebih produktif. Untuk itulah tema
liburan kami kemarin adalah “Working
Spirit Booster” atau artinya “Pendorong Semangat Bekerja”.
Mungkin anda bertanya, mengapa
kami memilih tema itu? Sekarang kami ingin bertanya pada pembaca semua:
Pernahkah kalian merasa kesepian dan selalu sendiri walaupun di sekitar anda
sebenarnya ada banyak sekali orang? Khususnya saat di tempat kerja? Anda merasa
bahwa anda bekerja sendirian dan rekan kerja anda seperti tidak peduli dengan
anda, pernahkah merasa seperti itu?
Pernahkah anda berpikir bahwa
sebenarnya masalahnya adalah bukan pada rekan kerja anda? Tetapi masalahnya
terdapat pada pikiran anda sendiri? Pernahkah anda tanyakan pada diri anda,
apakah rekan kerja anda itu adalah ‘teman’ anda? Ataukah hanya ‘rekan’ kerja
saja? Berpikirlah lebih dalam, apakah anda memiliki teman di kantor?
Apabila anda merasa tidak
memiliki teman di kantor, kami menyarankan anda untuk HATI-HATI!! Memang,
mungkin kantor anda juga membutuhkan sebuah acara liburan bersama agar lebih
mempererat solidaritas tim anda. Tetapi berlibur untuk satu kantor berarti
memakan banyak biaya dan hal ini agak sulit untuk dilakukan karena mengingat
peserta liburan yang pastinya sangat banyak.
Tim MKU Makan-makan |
Dalam mempererat solidaritas,
sebenarnya tidak selalu membutuhkan liburan; bisa juga dilakukan dengan hanya
mengobrol bersama rekan kerja, bergaul, makan diluar kantor bersama, bercanda,
bermain, dan bersenang-senang dengan mereka. Sebuah perusahaan online sepatu terkenal di Amerika
Serikat, Zappos mengadopsi bersenang-senang dan pertemanan dalam budaya
perusahaannya. Nilai-nilai inti yang dianut oleh Zappos membuat lingkungan
kerja menjadi positif untuk para pegawai dan tidak membutuhkan biaya yang
banyak. Contoh dari nilai-nilai tersebut adalah: bergerak terus untuk
perubahan, menciptakan budaya ‘bersenang-senang’, terus mengejar pembelajaran,
dan membangun tim yang positif sekaligus budaya kekeluargaan.
Penelitian menunjukan bahwa
pekerja akan lebih bahagia melakukan pekerjaannya saat mereka menjalin hubungan
pertemanan di kantor. Para pegawai menyatakan bahwa saat mereka memiliki teman
di kantor, pekerjaannya jadi terasa lebih menyenangkan, dapat dinikmati, patut
untuk dilakukan, dan memuaskan (Sumber). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Gallup (sebuah perusahaan berbasis riset) menunjukan bahwa hubungan pertemanan
yang dekat di tempat kerja dapat mendorong performa pegawai sebesar 50% dan
mereka yang memiliki sahabat di tempat kerja akan tujuh kali lebih semangat
dalam bekerja !!! Berikut hasil laporan yang dapat anda download dan dapat anda baca: State of the American Workplace 2013
Konsep lama yang kita pelajari
dari dulu adalah: teman adalah teman, rekan kerja adalah kerja; atau apabila
anda memiliki teman di tempat kerja, anda tidak termasuk profesional?
KATA SIAPA?
Profesionalisme lebih daripad
konsep pertemanan. Apabila anda memang merasa cocok mengobrol dengan
seseorang, apakah harus dipaksakan bahwa
anda tidak dapat berteman dengannya? Apabila anda sudah mengobrol dengan keras
sehingga mengganggu kinerja anda dan sekitar anda; atau saat anda malah
akhirnya menjalin hubungan asmara dengan rekan kerja padahal jelas perusahaan
melarang tapi anda tetap saja suap-suapan di kantor? Itu barulah yang namanya
TIDAK PROFESIONAL. Berikut salah satu berita dari negeri Cina yang menarik: Seorang pegawai di China dipecat karena suap-suapan.
Memiliki teman di kantor juga
membawa manfaat tersendiri bagi pribadi kita. Riset yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan survei: Globoforce, menunjukan bahwa dari 716 responden dari
berbagai perusahaan di Amerika Serikat, 61% dari mereka merasa bahwa dukungan
dari teman-teman di tempat kerja dapat membantu mereka melewati masa-masa
sulit. Berikut ini anda bisa download dan membaca laporannya: Pengaruh Hubungan Kerja dalam Budaya Perusahaan dan Komitmen.
Pesan penuh semangat |
Sebuah kisah yang sangat
mengharukan terjadi di Ohio – Amerika Serikat. Tracy Lee, pada tahun 2013
terdiagnosis kanker otak dan sedang berjuang melawan penyakitnya. Setiap tiga
hari dalam seminggu, satu dari sekian banyak rekan kerja Tracy Lee akan mampir
ke rumahnya dan makan malam bersama keluarga Tracy Lee. Kalimat-kalimat penuh
semangat dan kasih sayang ditempelkan di pintu kerja Tracy Lee; seperti ‘kami
merindukan wajah penuh senyummu’. Berikut sumber berita aslinya: "Kita Membutuhkan Teman di Kantor" dan "Rekan Kerja Mendukung Seorang Wanita dalam Melawan Kanker"
Tim MKU Bahu-membahu Mendaki Gunung (pura-puranya hehe) |
Kami menyarankan, jalinlah
pertemanan; atau malah persahabatan dengan rekan kerja anda. Dengan begitu anda
akan merasa menjadi ‘bagian’ dari tim di perusahaan anda. Hanya dari merasa
bahwa anda adalah sebuah bagian dari tim yang mengerjakan suatu tugas bersama
akan membuat anda lebih termotivasi dan bahkan terus mencari tantangan. Hal ini
dipelajari secara mendalam oleh dua peneliti, Priyanka Carr dan Gregory Walton
(2014). Carr dan Gregory menemukan bahwa mereka yang merasa bekerja sama dalam
sebuah tim cenderung: (1) lebih tahan lama dalam mengerjakan sebuah tugas yang
menantang; (2) menunjukan bahwa mereka lebih merasa tertarik dan menikmati
tugas yang diberikan; (3) dan dengan bekerja sama dalam sebuah tim dapat
mendorong motivasi sekaligus merubah mindset
‘bekerja’ menjadi ‘bersenang-senang’ (Carr & Walton, 2014).
Kalau ini belum mendaki sudah bergaya dan GAGAL x))))) |
Mulai sekarang, bukalah diri
anda. Jangan takut apabila ada rekan kerja yang mengajak anda untuk berteman.
Mulailah siksakan waktu bersama rekan kerja anda diluar jam kerja. Mulailah
makan bersama, Nobar sebuah
pertandingan sepak bola, pergi ke tempat wisata bersama, dan banyak lagi hal
yang bisa dilakukan. Tapi anda harus selalu INGAT, bahwa jangan sampai hubungan pertemanan anda mengganggu
kinerja atau malah mempengaruhi anda dalam mengambil keputusan yang berhubungan
dengan pekerjaan. Kami yakin anda semua bisa memilah-milah mana yang masih
dapat dilakukan dan mana yang tidak.
Jadi……..
Yuk Berteman !!
Salam Mitra.
Daftar Pustaka:
Carr, P. B. & Walton, G. M.
(2014). Cues of working together fuel intrinsic motivation. Journal of Experimental Social Psychology, 53, 169-184.
Pertemanan di tempat kerja itu harus karena akan memudahkan koordinasi dalam menyelesaikan tugas. Semangat pertemanan akan menjadikan motivasi kerja semakin meningkat.
BalasHapusHanya saja jika pertemanan tidak dilandasi sikap profesional maka akan berdampak negatif bagi jalannya organisasi karena para karyawan akan tidak produktif.
Betul sekali bung da Jendra, mari kita berteman sebanyak-banyaknya!
Hapus:)