#KamiTidakTakut (Untuk Maju)! Sebuah makna dibalik tragedi



Salam Mitra!
Pada hari Kamis (tanggal 14 Januari 2016) kami sedang mengadakan training “Cara-cara Menaklukan Interview Kerja” kepada para kandidat Walk-in Interview di PT Mitra Kerja Utama, Wisma 76 Lantai 18. Tiba-tiba salah satu fasilitator kami (orang yang memberikan training) mendapat telepon dari orang tuanya di kampung. Tanpa basa-basi, beliau langsung bertanya “Nak, kamu dimana? Ada bom di Jakarta!” dengan nada panik.


 

Kaget, fasilitator tersebut pun segera mencari informasi yang sesuai (untungnya sesi training sudah selesai). Ternyata, hari itu adalah hari yang tidak akan pernah terlupa oleh warga Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. 

Sekitar jam 10.50 – 10.55, terdengar sebuah ledakan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Tidak lama, terdengar suara tembakan yang membabi buta ke arah warga yang menonton TKP (Tempat Kejadian Perkara). Kemudian terdapat sejumlah saksi mata yang melihat ada motor trail hijau yang “katanya” menembak secara acak pada warga yang sedang lewat di sekitar situ. (Ternyata orang yang membawa motor trail ini adalah seorang wartawan, dengan membawa kamera yang dikira sebagai senapan; ditambah banyak suara tembakan, jadi wajar apabila orang mengira pengendara motor tersebut pelakunya. Sumber)

Kemarin, Indonesia “bergetar”

Sebuah serangan teror yang sangat mencoba untuk menakuti warga Indonesia

Akan tetapi pedagang asongan dan tukang sate masih asyik berjualan.

Sumber

Sumber
Mungkin anda akan berpikir bahwa: “Orang Indonesia mah gitu, ada kejadian malah ngerubung terus jualan dan blablablabla……”


Akan tetapi kami terbiasa untuk selalu berpikir bahwa selalu ada sesuatu yang dapat dipelajari bahkan dari kejadian paling tragis sekalipun. Pelajaran tersebut akan selalu bisa diterapkan dalam kondisi kehidupan kita, apalagi anda yang sedang mencari kerja.


Menurut kami, tindakan para pernjual itu adalah bentuk dari KREATIF, bentuk dari PERLAWANAN, dan bentuk dari KEBERANIAN.


Pertama, mengapa KREATIF?


Bayangkan, di TKP terdapat sekerumunan orang. Buat orang kreatif, apalagi yang pintar mencari cara untuk hidup; itu adalah ladang rezeki. Memang, hal ini sebenarnya tidak aman karena menurut artikel yang kami baca, mereka berjualan di tempat yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi perkara. Memang, hal ini juga dapat mengganggu kinerja kepolisian, tetapi apabila kita melihat sisi positif, kita dapat melihat kreativitas seorang Indonesia yang sangat tinggi.


Sekarang mari kita hubungkan dengan anda sebagai jobseeker. Sudah se-kreatif apakah anda dalam mencari kerja? Apakah anda sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kerja? Apa saja yang sudah anda lakukan? Apakah anda sudah memperbaiki CV anda? Apakah anda sudah mempelajari perusahaan yang anda lamar? Apakah anda sudah belajar untuk menghadapi interview kerja? Apakah anda terlalu pilih-pilih dalam bekerja? 


Renungkan kembali.


Kedua, mengapa PERLAWANAN?


Kami melihat para pedagang yang berjualan tersebut sebagai sebuah PERLAWANAN TERHADAP NASIB. Memang sudah takdir apabila terdapat bencana yang menimpa Negara ini, tetapi mereka tetap melawan, bukan hanya unjuk rasa dan berteriak, tetapi MEREKA BERGERAK! MEREKA MELAKUKAN SESUATU UNTUK MELAWAN NASIB MEREKA! 


Sejauh ini, apakah yang sudah anda lakukan untuk melawan nasib anda? Apakah anda banyak 'berteriak' mengeluhkan nasib anda hingga lupa untuk melakukan sesuatu?


Lihatlah orang ini:
Sumber
Nick Vujicic lahir dengan tidak memiliki tangan dan kaki, tapi ia sudah keliling dunia untuk memberi motivasi bagi orang-orang yang membutuhkan. 

Bayangkan, dengan segala keterbatasannya, ia masih memiliki cara untuk melawan nasibnya. 

Bagaimana dengan anda?

Ketiga, KEBERANIAN

Keberanian yang dimiliki oleh para pedagang tersebut tidak dipungkiri memang pantas untuk diacungi empat jempol, walaupun sebenarnya tergolong agak nekat juga, sih… Tapi hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita. Bayangkan, hanya berjarak 100 meter dari lokasi baku tembak antar teroris-polisi tapi mereka tetap berjualan dengan santai. Serangan teror seperti itu mungkin adalah hal yang baru bagi para pedagang tersebut (yaiyalah, kan serangan teror gak setiap hari, hehe). Tapi mereka tetap berani untuk berjualan karena: MEREKA BERANI UNTUK MAJU, BERANI UNTUK KELUAR DARI ZONA NYAMAN, dan BERANI UNTUK SESUATU YANG BARU.

Nah, tidak memiliki pekerjaan memang sesuatu hal yang sangat menjemukkan. Mulai dari tidak nyaman karena disindir terus oleh orang tua, kemudian merasa ‘kalah’ karena teman-teman yang lain sudah mulai bekerja; akan tetapi, begitu waktu terus berjalan, semakin lama anda tidak bekerja atau menganggur, akan semakin nyaman anda dalam kondisi tersebut dan akhirnya anda pun akan MALAS untuk mencari pekerjaan. Hal ini hampir dialami oleh semua orang. 

Tapi orang yang berhasil adalah orang yang BERANI UNTUK MAJU, BERANI UNTUK KELUAR DARI ZONA NYAMANNYA, dan BERANI UNTUK MENCOBA SESUATU YANG BARU.

Nah, bagaimana cara membangkitkan rasa KREATIF, rasa PERLAWANAN anda, dan KEBERANIAN anda? 

Salah satu cara yang dapat anda lakukan, kami selalu membuka (GRATIS):

Walk-in Interview + Pelatihan Cara Mengatasi Wawancara Kerja
 
Setiap SELASA & KAMIS, pkl 08.00 - 12.00

Bertemu: Ibu Echie / Ibu Yani / Ibu Veren

Tempat :  PT. Mitra Kerja Utama
Wisma 76 Lt.18, Jl.S.Parman Kav.76
Slipi - Jakarta Barat

Jadi, selain anda menemukan peluang yang lebih besar dalam mendapatkan kerja, anda juga bisa mendapatkan ilmu yang sangat berguna untuk bekal anda dalam menghadapi wawancara kerja. 

Tunggu apa lagi, ayo ikutan!

Selain itu kami juga ingin mengajak anda untuk Tidak Takut terhadap tragedi ini dan jangan ikut menyebar teror. Apabila kita melihat dari segi bahasa inggris, sesuatu yang memiliki akhiran '-ist' artinya adalah 'pelaku' atau 'orang yang melakukan/mengerjakan/memainkan sesuatu'.

Contohnya, seorang gitaris atau 'guitarist' adalah 'orang yang memainkan gitar'. Dengan begitu, 'terrorist' berarti 'orang yang melakukan teror'. Sedangkan teror itu sendiri adalah ketakutan yang berlebihan, dimana seseorang bisa merasa tidak aman. Nah, seseorang yang melakukan teror bukan berarti harus meledakan sesuatu, kok. Dengan ikut menyebar foto-foto korban bom Sarinah, anda juga ikut dalam gerakan teror atau dengan kata lain, anda terlibat dalam penyebaran teror atau anda sendiri bisa dibilang sebagai 'terrorist'.

Mulai sekarang, jangan disebarkan foto-foto korban hingga menimbulkan ketakutan bagi orang lain. Kami meminta anda untuk #tidaktakut dan memaknai ini sebagai kesempatan bagi diri dan Indonesia untuk bisa lebih kuat!

Mari, kita galakkan gerakan #KamiTidakTakut

Sekian,

Salam Mitra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SALES MEDIA CETAK (SURABAYA DAN MALANG)

Teknisi Jaringan

SALES EXECUTIVE ( Area Surabaya )