INFOGRAFIS - METODE APA YANG TERBUKTI BERHASIL UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN?
Salam mitra!
Bagi yang berpuasa jangan lupa untuk selalu ditahan rasa
haus akan es teh manis yang menggoda, ya. Hehe :D
Jujur, kami selalu berusaha keras memutar otak untuk selalu
membagikan info-info berguna yang dapat kalian gunakan dalam proses mencari
kerja. Salah satu usaha kami adalah tentu saja dengan menggunakan Om-om
kesayangan semua orang, yaitu Om Google!
Ya, kami tidak pernah berhenti mencari informasi untuk
kalian. Mulai dari mencari bagaimana cara membuat CV yang baik dan benar,
jenis-jenis wawancara, cara menaklukannya, dan banyak lagi tips-tips lainnya.
Akan tetapi, kami menemukan kesulitan. Kebanyakan ilmu-ilmu tersebut berasal
dari luar negeri dan berbahasa inggris.
Misalnya, kami ingin mencari data: “mengapa seseorang bisa
betah bekerja dalam sebuah perusahaan?” Data-data yang kami dapat pada umumnya
berasal dari survei yang diadakan di Negara Barat sana, berbahasa Inggris, dan
pasti memiliki budaya yang berbeda dengan di Indonesia.
Misalnya, sebuah survei yang dilakukan di Amerika tentang “mengapa
anda tetap bertahan dalam pekerjaan anda?” mungkin di Amerika Serikat akan
muncul banyak jawaban seperti “agar mendapatkan karir yang bagus” atau “membeli
barang yang diinginkan”. Tapi mungkin di Indonesia ada yang menjawab “karena
untuk menafkahkan istri dan anak”.
Paham maksud kami? Perbedaan budaya tersebutlah yang menjadi
kendala tersendiri. Banyak data dan informasi yang kami dapatkan dari luar
negeri kurang sesuai apabila diterapkan di Indonesia. Pencarian data Indonesia
sangat minim sekali. Mungkin hanya 2-3 yang sesuai karena kebanyakan survei
yang dilakukan di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pemerintahan.
Oleh karena itulah, daripada kami terus mencari dan menunggu
seseorang membuat data-data yang kami rasa dapat berguna bagi kalian, kenapa kami
tidak membuatnya sendiri saja?
Ya, akhirnya kami menyebarkan angket survei pada jobseeker
yang datang ke Sahabat Utama Group (Mitra Kerja Utama, Indo Stationery Ritel Utama, dan Sahabat Utama Traco).
Sebelum melanjutkan, kami mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman jobseeker yang sudah berpartisipasi dalam survei ini. Tanpa partisipasi kalian, mungkin kita masih meraba-raba metode apa yang paling tinggi kemungkinan berhasilnya mendapatkan kerja :D Survei ini kami mulai di bulan April dan kami berhasil mendapatkan 336 partisipan.dengan latar belakang sebagai berikut:
Sebelum melanjutkan, kami mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman jobseeker yang sudah berpartisipasi dalam survei ini. Tanpa partisipasi kalian, mungkin kita masih meraba-raba metode apa yang paling tinggi kemungkinan berhasilnya mendapatkan kerja :D Survei ini kami mulai di bulan April dan kami berhasil mendapatkan 336 partisipan.dengan latar belakang sebagai berikut:
Pertama, dari keseluruhan survei , jumlah laki-laki dan
perempuan tidak terlalu jauh berbeda; dengan jumlah pria sebanyak 54% dan
jumlah perempuan sebesar 46%.
Kedua, 70% dari partisipan berusia sangat muda dengan
kelompok usia 17-21 tahun; dengan posisi kedua diduduki oleh kelompok usia
22-26 tahun.
Ketiga, Sebanyak 68,5% dari partisipan ternyata memiliki latar
belakang pendidikan SMK dan di posisi kedua SMA dengan 19,3%.
Keempat, 97% dari peserta saat ini tidak memiliki pekerjaan
tetap dan hanya sisanya 3% yang memiliki pekerjaan dan sedang mencoba untuk
pindah kerja.
Pertanyaan pertama yang kami tanyakan pada seluruh
partisipan adalah: Hal apa yang membuat anda nyaman dan mau untuk bertahan
dalam pekerjaan anda sebelumnya/sekarang.
Mengejutkannya, kesempatan untuk berkembang adalah alasan utama partisipan bertahan dalam pekerjaan mereka dengan angka 60% dari keseluruhan partisipan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh jumlah persentase usia peserta dengan 70% berusia 17-21 tahun, artinya pemikirannya masih ingin terus berkembang. Bayangkan apabila survei ini dilakukan pada partisipan yang sudah memiliki pengalaman kerja puluhan tahun.
Mengejutkannya, kesempatan untuk berkembang adalah alasan utama partisipan bertahan dalam pekerjaan mereka dengan angka 60% dari keseluruhan partisipan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh jumlah persentase usia peserta dengan 70% berusia 17-21 tahun, artinya pemikirannya masih ingin terus berkembang. Bayangkan apabila survei ini dilakukan pada partisipan yang sudah memiliki pengalaman kerja puluhan tahun.
Gaji dan bonus serta peraturan dan sistem perusahaan
ternyata menempati tingkat ketiga dengan masing-masing 8%. Untuk masing-masing
aspek anda dapat melihat sendiri gambar yang sudah kami buat.
Perlu diketahui, bahwa 40% dari partisipan adalah fresh
graduate dan yang berpengalaman lebih dari tiga tahun hanya lah 4%.
Kemudian kami juga mencari tahu darimana partisipan paling
sering mendapatkan informasi lowongan kerja?
Ternyata lebih dari setengahnya atau 52% sering mendapat informasi dari teman/keluarga/kerabat mereka. Selain itu, website/internet khususnya Jobstreet.com adalah sumber mereka yang menempati posisi kedua.
Ternyata lebih dari setengahnya atau 52% sering mendapat informasi dari teman/keluarga/kerabat mereka. Selain itu, website/internet khususnya Jobstreet.com adalah sumber mereka yang menempati posisi kedua.
Selain itu, kami juga mencari tahu metode apa yang biasanya
mereka gunakan dalam melamar kerja.
Disini dapat dilihat ternyata Walk-in interview adalah metode paling sering. Hal ini agak berbeda dengan hasil di nomor sebelumnya; walaupun biasa mendapatkan informasi dari teman/keluarga/kerabat, tapi ternyata mereka tidak menitipkan lamaran pada orang-orang yang memberikan mereka informasi tersebut (1%).
Disini dapat dilihat ternyata Walk-in interview adalah metode paling sering. Hal ini agak berbeda dengan hasil di nomor sebelumnya; walaupun biasa mendapatkan informasi dari teman/keluarga/kerabat, tapi ternyata mereka tidak menitipkan lamaran pada orang-orang yang memberikan mereka informasi tersebut (1%).
Untuk poin terakhir ini adalah poin penting dan ternyata poin
ini sesuai dengan poin sebelumnya. Apabila sebelumnya Walk-in Interview adalah
metode yang paling sering digunakan dalam melamar kerja, sama juga halnya
dengan metode dimana mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, yaitu Walk-in
interview juga (60%).
Jadi mulai sekarang sudah dapat terlihat data yang
benar-benar asli Indonesia untuk kalian semua. Dengan begitu, survei kami ini
dapat diambil kesimpulan:
1. Kebanyakan partisipan adalah jobseeker yang fresh graduate
atau maksimal 3 tahun bekerja dengan usia produktif 17-26 tahun. Hal ini berarti
usia dan pengalaman kerja yang di bawah lima tahun cenderung mendorong anda
untuk melakukan “kutu loncat” atau berpindah-pindah tempat kerja dalam waktu
singkat. Kami menyarankan hati-hati dengan hal ini.
2. Informasi lowongan yang didapatkan dari partisipan ternyata
agak berbeda dengan metode yang biasa digunakan dalam melamar kerja. Atau bisa jadi
saat partisipan mendapatkan informasi lowongan, ia langsung menghampiri perusahan incaran dan langsung melaksanakan Walk-in Interview.
3. Menyambung poin diatas, Walk-in Interview terbukti metode
yang paling tinggi tingkat keberhasilannya. Apabila anda belum pernah Walk-in
Interview sebelumnya, mungkin sekarang sudah saatnya anda mencoba.
4. Apabila anda mencari gaji dan bonus yang tinggi dalam
bekerja, mungkin ada baiknya anda pikirkan ulang keputusan anda tersebut. Memang,
masalah keuangan itu penting dalam hidup, tetapi data survei kami membuktikan
bahwa seseorang bisa bertahan dan nyaman dalam sebuah pekerjaan karena mereka
merasa masih bisa mengembangkan dirinya secara pribadi, baik secara karir maupun secara skill. Apabila terus-menerus mengejar gaji,
tidak akan pernah ada habisnya.
Demikian
hasil survei kami terhadap jobseeker, apabila anda mau lihat secara lengkap,
anda dapat download infografik kami dalam ukuran sebenarnya berikut ini:
Klik tulisan ini untuk lihat/download ukuran asli |
Komentar
Posting Komentar