LIFE WITHOUT LIMIT - NICK VUJICIC
Di sebuah kota lahir seorang anak laki-laki dengan kekurangannya yatu tidak memiliki tangan dan kaki. Pukulan yang amat berat bagi kedua orang tuanya yang tentu saja mengharapkan kehadiran seorang anak yang normal.
Hati orang tua mana yang tidak gundah gulana. Melahirkan dan membesarkan bayi baru “separuh” jadi. Tapi anak adalah titipan Tuhan, apapun adanya.
Separuh atau seutuhnya, harus dibesarkan, meski dengan sejuta pertanyaan tanpa jawab. Begitulah tekad kedua orang tuanya. Bertahun-tahun sesudahnya, pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban itu juga berkecamuk di kepala sang anak dan bermimpi semua bisa berubah. Tapi semakin dia berharap, semakin dalam depresi jiwanya. Pada usia delapan dan sepuluh tahun anak itu sempat berniat bunuh diri, tapi karena besarnya cinta dari orang tuanya dia urung melakukannya.
Setelah memohon pada Tuhan untuk menumbuhkan lengan dan kaki, anak itu akhirnya mulai menyadari bahwa prestasi adalah inspirasi bagi banyak orang, dan mulai bersyukur kepada Tuhan karena hidup. Dia bertekad memulai hidup, meski dari titik minus. Minus tangan, minus kaki. Susah payah berlatih berjalan, jatuh berulang kali, bangkit berkali-kali. Belajar merebahkan badan di kasur. Menaruh pantat dikursi. Membaca, menulis, agar bisa mandiri. Dalam tujuh kelas anak itu terpilih menjadi ketua kelas di sekolah, lalu bekerja dengan dewan mahasiswa. Ketika berumur tujuh belas tahun, dia mulai memberikan ceramah di kelompok doanya, dan akhirnya mulai organisasi non-profit miliknya, Life Without Limit.
Ya, anak itu adalah NIck Vujicic, yang sekarang menjadi sorang motivator kelas dunia. Anak yang tubuhnya “tidak utuh” itu sudah mengelilingi dunia untuk berbagi inspirasi hidupnya, bermain golf, berenang, berselancar, menulis buku yang disebar ke seluruh dunia, menikahi seorang wanita cantik dan sekarang memiliki dua orang anak.
Kekurangannya tidak membatasi dia untuk mencapai hal-hal besar dalam hidupnya.
Bagaimana dengan kita? yang memilki anggota tubuh yang lengkap, kita punya kesempatan yang besar untuk mencapai hal-hal yang lebih besar. Semua tergantung diri kita sendiri, mau atau tidak meraihnya.
Selalu bersyukur untuk hidup yang kita jalani..! ^_^
This is inspiringly beautiful :)
BalasHapusMay I know who wrote this?
-AMR-